Pembesaran Ukuran Batu Malin Kundang Menjadi Keharusan
Pembesaran Ukuran Batu Malin Kundang Menjadi Keharusan
Diskominfo Padang - Siapa yang tidak tahu dengan cerita rakyat yang berasal dari Sumatera Barat (Sumbar), Malin Kundang. Cerita yang menjadi simbol dari anak durhaka kepada ibu kandung dan akhirnya dikutuk menjadi batu menjadi ikon di Pantai Air Manis, Padang.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Padang, Rudy Rinaldi mengatakan, ikon Batu Malin Kundang yang saat ini ada di Pantai Air Manis tidak cukup besar untuk dijadikan ikon.
"Malin Kundang adalah cerita rakyat yang merupakan sumbol anak durhaka ke ibunya. Cerita ini sangat baik untuk menanamkan rasa hormat dan sayang kepada ibu kita," ujarnya kepada InfoPublik di Padang, Selasa (14/5/2019.
Namun, kata Rudy, simbol yang dijelmakan dalam bentuk patung tersebut ukurannya masih sangat kecil dan tidak terlihat kalau Pantai Air Manis memiliki konten dari cerita rakyat tersebut.
"Dengan begitu, ide melakukan penggantian ukuran batu Malin Kundang akan menjadi masuk akal, dan akan menjadikan kawasan Pantai Air Manis mantap menjadi kawasan Wisata Malin Kundang," katanya.
Ia mengatakan, saat ini batu Malin Kundang tersebut sering tertutup pasir akibat pasang air laut. Dengan ukuran yang lebih besar ditambah dengan kapal pecah yang juga berukuran besar, ikon ini akan jelas terlihat dari kejauhan.
"Anak-anak akan melihatnya dengan jelas kutukan yang menjadikan Malin Kundang seperti batu yang sedang telungkup. Dengan demikian wisata edukasi akan berhasil diciptakan di kawasan ini. Pantai yang tenang nan elok, ditambah simbol anak durhaka yang terlihat dengan jelas," katanya. (MC Padang/ASa)
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2250110258589990&id=1994372657497086