INFORMASI/ARTIKEL


Setelah Perhelatan Padang Economic Conference (PEC) 2019

Oleh :
Rudy Rinaldy
Kepala Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Padang


14 Maret 2019 merupakan tonggak baru sejarah perhelatan suatu event yang membahas ekonomi Kota Padang 2025, melalui pelaksanaan PEC 2019. Konferensi ekonomi tersebut mengusung tema besar The Future of Padang 2025, dengan membahas 4 sub tema utama yaitu ; 1) Ekonomi Kreatif dan Akselerasi Menuju Ketangguhan Ekonomi Daerah, 2) Pengembangan Sektor Wisata, Perdagangan serta Industri, dan Konstribusinya untuk Kemandirian Ekonomi, 3) Penerapan Smart City dan Teknologi Informasi menuju Padang the Livable City, 4) Let’s Invest in Padang : Digital Support dan Integrasi Data dalam Mewujudkan Easy Invest & Easy License.
Masih ada 1 lagi panel discussion yang diperuntukkan bagi generasi millennial melalui ajang Innovation Paper Contest (IPC) 2019. Khusus sessi panel ini diundang seluruh generasi millennial yang diwakili oleh seluruh mahasiswa se-Sumatera Barat untuk mengikuti lomba paper inovasi untuk 5 kategori ; 1) smart city, 2) transportasi, 3) pariwisata, 4) ekonomi kreatif, dan 5) kebencanaan.
Pada kesempatan itu telah ditandatangani pula MOU antara Pemerintah Kota Padang dengan Direktur Politeknik Negeri Padang, tanda dimulainya kolaborasi dan simbiosis mutualisme antara birokrasi dengan akademisi dua arah. MOU ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan MOA-MOA antara Organisasi Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Kota Padang dengan Politeknik Negeri Padang, sesuai dengan kepentingannya masing-masing dalam membangun Kota Padang kedepan melalui pemanfaatan hasil-hasil riset dan lulusan Politeknik Negeri Padang. Diharapkan agar Perguruan Tinggi yang lain dapat mengikuti langkah yang sama sehingga kolaborasi birakrasi dan akademisi mampu menjadikan Kota Padang lebih baik lagi.
Dalam welcoming speech yang disampaikan oleh Walikota Padang, disebutkan bahwa Kota Padang tidak mungkn hanya mengandalkan kekuatan dan ketajaman berfikir seluruh elemen birokrasi internal untuk membawa Kota Padang kearah yang lebih baik pada masa yang akan datang. Tetapi diperlukan juga pandangan, gagasan, saran, guidance, dan bahkan kritikan dari berbagai stakeholders, untuk nantinya dijadikan sebagai platform dan bank of ideas bagi Pemerintah Kota Padang dalam menyusun Rencana Pembangunan, baik yang tertuang didalam Rencana Kerja, Rencana Strategis, RPJMD dan bahkan RPJP Kota Padang. Event PEC yang akan dijadikan sebagai event tetap setiap tahun, merupakan ajang dalam mempertemukan berbagai pihak untuk menuangkan gagasan dan ide untuk Padang lebih baik pada masa yang akan datang, khususnya tahun 2025 mendatang.
Banyak sekali masukkan dan ide yang tertuang melalui paparan para narasumber yang berasal dari Kementerian/Lembaga Pemerintah Pusat, Akademisi, Birokrat, Para Pengusaha, Asosiasi Profesi, dan ide-ide zaman now yang begitu brilliant yang muncul dari seluruh peserta IPC yang hampir semuanya merupakan generasi millennial.
Iskandar Simorangkir yang mewakili Kementerian Koordinator Perekonomian RI pada saat memberikan opening remaks, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Padang patut dijadikan contoh bagi Kabupaten/Kota lain yang dalam tiga tahun terakhir berhasil bertahan diatas pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional dan Provinsi Sumatera Barat. Meskipun pada saat ini terjadi trade war antara China dan AS yang mempengaruhi kondisi ekonomi regional, namun kita semua tetap optimis angka pertumbuhan ekonomi nasional akan membaik pada masa yang akan datang.
Menurutnya Kota Padang dapat berperan lebih aktif untuk ‘mencuri’ kunjungan wisatawan manca Negara ke Indonesia yang pada hari ini market share-nya didominasi oleh wisatawan dari Malaysia sebesar 15,7% dari total junjungan wisatawan manca negara. Demikian juga potensi kunjungan wisatawan dari Negara lain yang masuk Top 5 di Indonesia, seperti ; Tiongkok, Timor Leste, Singapura dan Australia.
Ada juga gagasan yang menarik yang disampaikan oleh Prof Elfindri terkait dengan kemungkinannya Kota Padang juga ramah terhadap masuknya investasi sektor industri, khususnya yang berbahan baku karet. Ini tidak terlepas dari source material yang kita miliki dan fasilitas Pelabuhan Teluk Bayur yang semakin membaik, dan ditunjang pula oleh iklim investasi Kota Padang yang semakin kondusif.
Duta Besar New Zealand untuk Indonesia Roy Ferguson dalam paparannya mengajak Kota Padang untuk bisa meniru beberapa langkah yang sudah dilakukan oleh New Zealand dalam menghadapi bencana gempa bumi dan ancaman tsunami. Content yang tertuang didalam New Zealand National Disaster Resilience Strategy dapat pula diambil part by part oleh Pemerintah Kota Padang untuk mempersiapkan strategi yang sama.
Ketua DPRD Kota Padang lebih menyoroti kesiapan Kota Padang dalam mengaktualisasikan program smart city. Smart branding bagi Kota Padang menjadi salah satu daya tarik yang tinggi sehingga Kota Padang akan mudah dikenal didunia internasional, tidak saja karena view alamnya nan elok, melainkan juga oleh branding yang mampu menjawab tantangan smart city pada masa yang akan datang.
Masih banyak lagi ide-ide kreatif yang diusulkan oleh seluruh speaker melalui forum PEC ini yang sangat bermanfaat bagi Kota Padang menuju ketangguhan ekonomi 2025. Seluruh ide, gagasan dan kritikan tersebut, sekali lagi akan dijadikan sebagai bank of ideas bagi Pemerintah Kota Padang. Diantaranya akan dijadikan sebagai milestone menuju ketangguhan ekonomi Kota Padang 2025, tetapi ada juga yang siap diaplikasikan untuk jangka waktu periode 2019 – 2023, sebagai suplemen untuk mengisi blank spot dalam perencanaan pembangunan.
Terima kasih kepada seluruh tamu kami dan para speaker atas semua sumbangan pemikirannya, dan sampai bertemu kembali pada PEC 2020 dengan tema yang berbeda.