Kalkulasi Investasi di Kota Padang tahun 2017
Oleh : Rudy Rinaldy
(Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Padang)
Ketika Kota Padang ditetapkan sebagai Kota Terbaik I untuk Kategori Investasi tahun 2017 dalam acara Indonesia Attractiveness Award yang diselenggarakan oleh Majalah TEMPO & Frontier Consulting Group beberapa waktu yang lalu, ada rasa bangga sekaligus nervous menyandang prediket tersebut. Walaupun penghargaan ini merupakan penghargaan yang kedua kalinya diterima oleh Kota Padang mulai tahun 2016 yang lalu, tidak berarti ingin mengatakan bahwa Kota Padang lebih superior dari kota lain. Sebab, ada banyak additional variable yang mempengaruhi iklim investasi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berdasarkan Value of Local Economics Governance 2016 yang juga dirilis oleh Bappenas pada sekitar bulan April 2017 yang lalu, Kota Padang berada diurutan 17 dari 32 Ibukota Provinsi yang disurvei, dengan nilai Indeks 63,96 (Kota Pontianak tertinggi dengan Indeks : 79,29 dan Kota Medan terendah dengan Indeks : 45,99). Ada 10 variabel yang disurvei dan ternyata Kota Padang masih rendah untuk variabel : Interaksi antara Pelaku Usaha dengan Pemda dan Ketenagakerjaan. Sementara itu variabel Keamanan dan Resolusi Konflik, merupakan variabel dengan nilai tertinggi yang mampu diraih oleh Kota Padang BKPM menetapkan target PMDN untuk Kota Padang di tahun 2017 adalah sebesar Rp. 592 Milyar. Alhamdulillah telah terealisasi sebesar sekitar Rp. 672 Milyar (atau sekitar 113,51% dari target). Realisasi inipun jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu sebesar sekitar Rp. 357 Milyar, sehingga prestasi tahun ini untuk PMDN mencapai 188,23% jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu. Investasi ini telah menyerap lebih dari 11.000 tenaga kerja lokal dan 79 orang tenaga kerja asing.
Di sektor PMA juga menunjukkan angka yang cukup baik. Target yang telah ditetapkan pada tahun 2017 adalah sebesar sekitar $ 1 Juta, dan telah terealisasi sebesar sekitar $ 2,4 juta (atau sekitar 240%), dengan menyerap lebih dari 7.000 tenaga kerja lokal, 120 orang tenaga kerja asing, yang tersebar di 11 perusahaan. Realisasi sekitar $ 2,4 juta di tahun 2017 ini meningkat sangat fantastis jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2016 lalu yang hanya sekitar $ 93 ribu.
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan, orientasi investasi di Kota Padang sebagian besar mengarah ke sektor ; pariwisata, perdagangan, kesehatan, pendidikan, properti dan industri. Munculnya hotel-hotel baru Bintang 2 keatas dan non-bintang yang begitu banyak akhir-akhir ini, menunjukkan bahwa sektor pariwisata sedang tumbuh cukup pesat. Banyak tamu yang datang untuk menikmati wisata di Padang yang sudah mulai berbenah secara sempurna. Banyak pula event-event skala nasional bahkan internasional yang sengaja digelar di Padang, sambil para pesertanya dapat menikmati potensi wisata (view dan kuliner) yang ada di Kota Padang. Demikian juga dengan bistro, klinik, Rumah Sakit, apotik, pusat-pusat bimbingan belajar, optik, serta cafe/restaurant, bermunculan begitu banyak akhir-akhir ini di Kota Padang. Ada juga rencana investasi Pelabuhan Marian di Kawasan Bungus dan beberapa hotel baru yang pada saat ini sudah masuk permohonannya untuk segera diproses. Ini menunjukkan bahwa sektor jasa-jasa tersebut berkembang sangat pesat, yang secara tidak langsung menyebabkan terjadinya peningkatan income daerah. Tidak fair jika hanya dilihat dari besaran income yang berhasil dikumpulkan oleh Dinas Pariwisata, karena program yang di-create sektor tourism justru mendatangkan income luar biasa bagi sektor lain. Indirect income bagi daerah yang begitu besar sesungguhnya berawal dari begtu bagusnya tourism package yang telah disiapkan, dan ditunjang pula oleh smart event organizing dan profesional. Kalkulasi matematikanya adalah bahwa apa yang diperoleh dibagian hilir merupakan hasil buah fikiran yang smart dibagian hulu, terutama program-program disektor pariwisata dan perizinan.
Bagaimana dengan kendala investasi di Kota Padang ? Paling tidak terdapat 4 constrain yang tercatat bisa menjadi penghalang bagi masuk dan tumbuhnya investasi di Kota Padang, yaitu ; 1} ketersediaan lahan, 2) kecukupan infrastruktur, 3) ketersediaan data dan perencanaan peluang investasi, dan 4) proses perizinan. Dari ke empat constrain tersebut, Kota Padang masih sangat lemah untuk yang nomor 3. Banyak sekali objek investasi yang sangat potensial dan sangat diminati oleh para investor tetapi kita tidak mampu menunjukkan bukti tertulis bahwa objek tersebut feasible untuk diinvestasikan. Ketika investor bertanya lebih detail tentang suatu objek, kita justru kewalahan memberikan penjelasan yang diinginkannya. Akibatnya, ada banyak investor yang urungkan niatnya hanya karena kita tidak mampu memberikan argumentasi yang akurat tentang suatu objek yang diminatinya, serta tidak punya hasil kajian yang baik tentang objek tersebut.
Selain belum memiliki dokumen pendukung, ternyata kita juga dinilai lemah dalam membangun net-working yang handal dengan mereka, sehingga komunikasi yang kita bangun jarang menimbulkan antusiasme dan animo calon investor untuk berinvestasi. Lemahnya kemampuan SDM ini, belum mampu ditutupi oleh media promosi objek investasi yang kita tawarkan. Sebagai salah satu tumpuan ekonomi pada masa yang akan datang, sektor investasi diharapkan menjadi tulang punggung penopang pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pemerataan ekonomi.
Namun demikian memperhatikan statistik realisasi PMDN dan PMA diatas, kita patut bangga karena paling tidak Kota Padang mulai berhasil merayu para pengusaha dalam dan luar Kota Padang untuk berinvestasi di Kota Padang. Keberhasilan ini tidak bisa dikatakan sebagai pure upaya di sektor investment program semata, melainkan sebagai bagian dari indirect effect bagi kondusifitas Kota Padang yang luar biasa pada saat ini. Dedikasi seluruh aparatur pemerintahan dibawah pimpinan Walikota dan Wakil Walikota, serta asa yang sangat besar untuk merubah Kota Padang ke arah yang lebih baik, mampu melecut semua kita untuk berlari lebih kencang menyongsong perubahan yang sudah sejak lama dibayangkan menuju Kota Padang yang lebih baik.