INFORMASI/ARTIKEL


BEKRAF Dorong Ekonomi Kreatif di Padang, BI Siap Fasilitasi

Direktur Hubungan antar Lembaga Luar Negeri Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Candra Negara mendorong Kota Padang mengoptimalisasi sektor ekonomi kreatif. Hal ini tidak lebas dari pertumbuhan ekonomi kreatif yang sangat menjanjikan. Pada tahun 2010, nilai transaksi ekonomi kreatif mencapai Rp 500 triliun dan naik signifikan pada 2018 yang nilainya sudah lebih dari Rp 1.000 triliun.
Catatan Candra, ada lima unsur yang wajib bekerja sama jika Kota Padang menghendaki keberhasilan di sektor ekonomi kreatif.
“Ekonomi kreatif bisa bertumbuh jika ada lima unsur bekerja sama, yakni akademisi, pebisnis, seniman atau pekerja kreatif, pemerintah, dan media”, ungkap Candra.
Bahasan ini mengemuka di acara Padang Economic Conference (PEC) 2019, Kamis (14/3) di Hotel Grand Inna, Padang.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat Endy Dwi Tjahjono menyatakan, Bank Indonesia (BI) sudah memiliki program yang bisa memfasilitasi pertumbuhan ekonomi kreatif. BI menyatakan, sektor ekonomi baru, seperti ekonomi kreatif, diharapkan mendorong pertumbuhan dan lapangan kerja sehingga bisa mendongkrak ekonomi kreatif.
“Sayangnya, Usaha Mikro Kecil Menenengah (UMKM) memiliki beberapa kendala, seperti modal terbatas, akses ke pasar, keterampilan sumber daya manusia, kesenjangan informasi di kalangan UMKM, dan kendala kerja sama dengan stakeholder lain”, urai Endy.
Karena itu, BI menerapkan empat strategi untuk tetap memberikan insentif kepada penggerak UMKM. Strategi tersebut adalah, pemberian infrstruktur keuangan sesuai peran bank sentral, peningkatan kapasitas UMKM dengan pelatihan, penurunan kesenjangan informasi di kalangan UMKM, dan memfasilitasi kerja sama UMKM dengan stakeholder lain.
Melengkapi gagasan dari Candra dan Endy, Guru Besar Universitas Andalas Prof. Sjafrizal menyampaikan empat ide konkret untuk ketangguhan ekonomi Kota Padang. Saran Prof. Sjafrizal yakni pemanfaatan potensi wisata, penjaminan ketersediaan bahan baku lokal, lokasi kegiatan usaha yang menguntungkan, dan proses produksi yang efisien.